RESENSI
SEJARAH WALISONGO MISI PENGISLAMAN DI TANAH JAWA
Disusun guna memenuhi tugas Ulangan Akhir Semester
(UAS)
Sejarah Peradapan Islam
yang diampu oleh: M. Rikza Chamami M. Si
Disusun oleh:
Edy Puji Mahanani (133111118)
FAKULTAS
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2014
Nama Pengarang : Budiono Hadi Sutrisno
Judul
Buku : Sejarah
Wali Songo Misi Pengislaman Di Tanah Jawa
Tahun
Terbit
: 2008
Tempat Terbit : Yogyakarta
Tebal Buku
: 228 halaman
Penerbit : Grha Pustaka
ISBN
: 978–979–16377–0-1
A.
ISI
BUKU
Buku sejarah walisongo ini, penulis
mencoba mengulas kembali perjuangan pengislaman
walisongo di tanah jawa. Agama islam di Indonesia selalu mengalami perkembangan
sesuai dengan situasi dan kondisi yang mempengaruhinya. Diawal-awal
perkembangan islam di nusantara, walisongo dikenal sebagai penyebar agama islam
di tanah jawa pada abad ke-17. Dengan buku ini, Bapak Budiono Hadi Sutrisno
mengajak pembaca untuk mengetahui bahwa terdapat pelajaran dalam sejarah
Walisongo Dalam misi pengislaman di tanah Jawa.
Perjuanagan walisongo dalam
menyebarkan Agama Islam di Indonesia khususnya Pulau Jawa sangat berat, karena
kondisi spiritual atau masyarakat di jawa khususnya sudah terlanjur mengakar
kuat dalam struktur sosial dan spiritual masyarakat. Seperti pada abad ke-5
sudah memeluk agama hindu akibat dari penyebaran yang dilakukan oleh para
brahmana dan munculnya kerajaan hindu di Indonesia, membuat masyarakat jawa
semakin erat memeluk agama hinndu budha yang tercampur dari kepercayaan nenek
moyang dan akhirnya bercampur dengan agama hindu dan budha, tapi ketika majapahit
sebagai kerjaan hindu terbesar di nusantara mulai rintuh dan para wali songo
mulai datang ke Indonesia.
Dimulai pada abad ke-15 berdasarkan batu nisan
Maulana Malik Ibrahim yang disebut sebagai sesepuh wali. Wali
pertama yang menyebarkan agama islam di tanah jawa (Hlm 11 Bab 1) penyebaran
dakwah islam oleh walisongo dimulai dari Maulana Malik Ibrahim, wali kedua
yaitu Sunan Ampel yang berdakwah di Surabaya tepatnya di Ampel Denta dan
mendirikan pesantren sekaligus masjid yang digunakan sebagai pusat dakwah di
wilayah kerajaan Majapahit.
Sunan Ampel juga menjadi sesepuh atau
mufti para wali pengganti Maulana Malik Ibrahim. Proses islamisasi di pulai
jawa berjalan dengan aman dan damai, tanpa ada pergolakan serta kegoncangan
psikologis dan sosial. Hal ini disebabkan para wali lebih menggunakan
pendekatan cultural yang sarat dengan symbol-symbol kebudayaan local, seperti
wayang dan gamelan. Contoh wali yang media dakwahnya berupa gamelan dan wayang adalah sunan Kalijaga, dimana beliau
berhasil menggabungkan unsur kebudayaan
local, hindu, budha dan Islam secara baik sehingga dapat diterima masyarakat.
Akulturasi kebudayaan tersebut menjadi contoh bagi juru dakwah berikutnya
sehingga praktek Islam dijawa terasa amat khas. Agama dan budaya berjalan secara selaras. Serasi dan
seimbang.
B. KELEBIHAN
BUKU
Setelah dianalisis terdapat kelebihan pada buku Sejarah walisongo dalam
misi pengislaman di tanah jawa karya Budiono Hadi Sutrisno sebagai berikut:
1. Budiono Hadi
Sutrisno sebagai penulis mampu meberikan bukti kongkret dan penjelasan yang sistematis
dan komprehensif tentang sejarah perkembangan Islam di tanah jawa.
2. Dilihat dari segi bahasa yang digunakan, buku ini menggunakan bahasa yang
mudah dipahami oleh pembaca. Pembaca akan lebih mudah menggambarkan apa yang
dibacanya.
3. Dilihat dari
segi referensi, buku ini menggukan banyak sekali buku untuk menjadi acuannya,
buku referensialnya lengkap, padat dan jelas berguna bagi masyarakat.
C. KEKURANGAN
BUKU
Selain terdapat kelebihan buku Sejarah Walisongo dalam misi pengislaman di
tanah Jawa karya Budiono Hadi Sutrisno juga terdapat beberapa kekurangan.
Diantaranya adalah :
1.
Kelemahan buku ini hanya karena
isinya yang terlalu banyak versi cukup bertele-tele. Akan lebih menarik apabila
kata-kata didalam buku ini di perbaiki yang masih samar-samar maksut dari kata
tersebut karena perbedaan bahasa disini bisa tidak memahamkan. Tapi secara
keseluruhan sudah sangat baik.
2.
Kekurangan selanjutnya tidak
dicantumkan biografi penulis pada halaman terakhir buku. Akan lebih baik Ketika
ada biografi penulis buku sehingga pembaca akan lebih menghargai karya penulis
tersebut.
D. KESIMPULAN
Kesuksesan
terbesar Walisongo adalah melakukan misi penyebaran agama Islam tanpa
terjadinya gejolak besar dalam masyarakat jawa. Bahkan berhasil mengislamkan
hampir seluruh masyarakat jawa. Para wali itu berhasil menjadikan Islam sebagai
agama yang dianut dan mengakar di sebagaian besar masyarakat jawa, mulai dari
perkotaan, pedesaan, dan pegunungan.
Walisongo
adalah pendakwah yang mau memahami dan memasuki jiwa wong Jowo. Mereka
berdakwah dengan lebih memilih pendekatan kultural, termasuk dengan menggunakan
simbol-simbol budaya lokal seperti wayang dan gamelan. Cara-cara semacam itu
pada perkembangan berikutnya dilanjutkan oleh para juru dakwah lainya.
Hasilnya, pengalaman dan praktik Islam di jawa menjadi khas. Islam dan budaya
Jawa bisa berjalan proposional tanpa saling menikam.