Sabtu, 30 November 2013



MALAIKAT MAUT TERTAWA DAN MENANGIS KETIKA MENCABUT NYAWA..

ALLAH swt. bertanya kepada malaikat maut: “Apakah kamu pernah menangis ketika kamu mencabut nyawa anak cucu Adam?”

Maka Malaikat pun menjawab: “Aku pernah tertawa, pernah juga menangis, dan pernah juga terkejut dan kaget.”

“Apa yang membuatmu tertawa?”

“Ketika aku bersiap-siap untuk mencabut nyawa seseorang, aku melihatnya berkata kepada pembuat sepatu, ‘Buatlah sepatu sebaik mungkin supaya bisa dipakai selama setahun’,”.

“Aku tertawa karena belum sempat orang tersebut memakai sepatu dia sudah kucabut nyawanya.”

Allah swt. lalu bertanya: “Apa yang membuatmu menangis?”

Maka malaikat menjawab: “Aku menangis ketika hendak mencabut nyawa seorang wanita hamil di tengah padang pasir yang tandus, dan hendak melahirkan. Maka aku menunggunya sampai bayinya lahir di gurun tersebut. Lantas kucabut nyawa wanita itu sambil menangis karena mendengar tangisan bayi tersebut karena tidak ada seorang pun yang mengetahui hal itu.”

“Lalu apa yang membuatmu terkejut dan kaget?”

Malaikat menjawab: “Aku terkejut dan kaget ketika hendak mencabut nyawa salah seorang ulama Engkau. Aku melihat cahaya terang benderang keluar dari kamarnya, setiap kali Aku mendekatinya cahaya itu semakin menyilaukanku seolah ingin mengusirku, lalu kucabut nyawanya disertai cahaya tersebut.”

Allah swt bertanya lagi: “Apakah kamu tahu siapa lelaki itu?

“Tidak tahu, ya Allah.”

“Sesungguhnya lelaki itu adalah bayi dari ibu yang kaucabut nyawanya di gurun pasir gersang itu, Akulah yang menjaganya dan tidak membiarkannya.

Silahkan Klik Like dan Bagikan tausiah ini agar kamu dan teman-temanmu senantiasa istiqomah dan bisa meningkatkan ketakwaannya kepada ALLAH SWT.

Sabtu, 05 Oktober 2013



13 NASEHAT KEHIDUPAN::

Mari kita Hayati dan Renungkan :

1. Jika kita memelihara kebencian dan dendam, maka seluruh waktu dan pikiran yang kita miliki akan habis dan kita tidak akan pernah menjadi orang yang yang produktif.

2. Kekurangan dan kesalahan orang lain adalah ladang pahala bagi kita untuk memaafkannya,

3. Bukan gelar atau jabatan menjadikan orang mulia. Jika kualitas pribadi buruk, semua itu hanyalah topeng tanpa wajah.

4. Ciri seorang pemimpin yang baik akan nampak dari kematangan pribadi, buah karya, serta integrasi antara kata dan perbuatannya.

5. Jika kita belum bisa membagikan harta, atau kalau kita tidak bisa membagikan kekayaan, maka bagikanlah contoh kebaikan.

6. Jangan pernah menyuruh orang lain sebelum menyuruh diri sendiri, jangan pernah melarang orang lain sebelum melarang diri sendiri.

7. Pastikan kita sudah bersedekah hari ini, baik dengan materi, dengan ilmu, tenaga atau minimal dengan senyuman yang tulus.

8. Para pembohong akan di penjara oleh kebohongannya sendiri, orang yang jujur akan menikmati kemerdekaan dalam hidupnya.

9. Bila memiliki banyak harta, kita akan menjaga harta.
Namun jika kita memiliki banyak ilmu, maka ilmu lah yang menjaga kita.

10. Kalau hati kita bersih, tak ada waktu untuk berpikir licik, curang atau dengki sekalipun.

11. Bekerja keras adalah bagian dari fisik, bekerja cerdas merupakan bagian dari otak, sedangkan berkerja ikhlas ialah bagian dari hati.

12. Jadikanlah setiap kritik bahkan penghinaan yang kita terima sebagai jalan untuk memperbaiki diri.

13. Kita tidak akan pernah tahu kematian akan menjemput kita, tapi kita tau persis seberapa banyak bekal yang kita miliki untuk menghadapinya, yaitu Allah Azza Wa Jalla.

Semoga bermanfaat...




.DI MANA KAIN KAFANKU..??...

-bacalah sebentar saja saudaraku-


Ribuan gulung kain di perjual-belikandi pasar-pasar.
Ada begitu banyak kain putih yg sedang dibeli, diukur dan dipotong ...

Ada sedemikian banyak kain putih yang siap digunakan sebagai kain kafan.
Ada sedemikian banyak kain kafan yang seolah bertanya
"UNTUK SIAPA AKU AKAN DI BELI ???"


Esok hari siapa gerangan pembeli berikutnya.
Mungkin saja kain putih itu akan dibeli orang yang tidak kita kenal.
Mungkin saja kain putih itu kita sendiri yang akan membelinya untuk tetangga atau orang tua kita.
Mungkin saja seseorang sedang membelikannya untuk jenazah kita yang sedang menunggu dikubur.


Kita boleh saja tertawa, tapi mungkin saja kain kafan kita dalam proses pengiriman barang yang sedang disusun digudang-gudangkain itu.

Kita boleh saja merancang masa depan tapi mungkin saja kain kafan kita sedang dipesan si pemilik toko.
Kita boleh saja tertidur nyenyak, tapi mungkin saja seorang penenun sedang memintal kain kafan kita.
Kita boleh saja menikmati keindahan dan kesenangan, tapi boleh jadi seorang petani sedang memanen kapas bahan kain kafan kita.


Kita tidak pernah tahu kapan hidup kita berakhir ...
Kita juga tidak tahu kain kafan mana yang akan menemani kita di kuburan ...
Tapi yang jelas kain itu sendiri tidak pernah tahu kepada siapa ia akan digunakan ...

SEANDAINYA KAIN KAFAN ITU BOLEH BERBICARA ...
Tentu DIA AKAN MEMINTA AGAR DIGUNAKAN PADA ORANG SOLEH dan SOLEHAH ...


Sebelum itu semua terjadi, mulailah kita benahi diri, saling memaafkan atas semua kesalahan dan kekhilafan yg selama ini kita lakukan.